Sembilan Tahun NgeBlog

Hari ini adalah hari yang cukup spesial karena mendapatkan notifikasi dari WordPress “Happy Anniversary with WordPress.com!”. Sebenarnya notifikasi-notifikasi seperti itu banyak sekali yang masuk ke email dari berbagai aplikasi yang saya pakai dan selalu saya hiraukan. Tapi untuk kali ini saya rasa cukup berbeda! WordPress bilang dalam notifikasinya, udah 9 tahun lhoo kamu pakai blog ini?

Seriously?

Sempet shock sih, ternyata sudah 9 tahun usia Blog ini. Alasan lainnya juga yang membuat saya akhirnya untuk menulis postingan ini adalah hanya pada Blog ini saya setia, yang mana dari lahir sampai sekarang saya masih memakai blog ini. Dulu pernah punya Friendster terus mati, akun email dulu pakai Yahoo terus ganti Gmail dan di Gmailpun gonta-ganti, begitu juga dengan akun-akun lain bahkan nomor HP juga sering gonta-ganti. Hanya blog WordPress ini yang tidak pernah gonta-ganti, bahkan sudah banyak teman yang menyarankan, ngapain sih tidak di upgrade jadi domainnya dot com, nanti kan juga bisa di monetize, pasang iklan dan dapat duit. Entah kenapa, sampai sekarang saya tidak ada rencana untuk melakukannya, sudah terlanjur cinta dengan rischan.wordpress.com , tak perlu lah ganti domain. Karena memang tujuan utama semua tulisan-tulisan di Blog ini semoga bisa menjadi amal jariah saya. Dan andaikata saya mati besok pagi, selama WordPress masih ada maka tulisan di blog ini juga akan tetap ada, beda kasus kalau di upgrade domain ke dot com. Kalau saya mati, pasti situsnya ikut mati, karena tidak ada yang membayar tagihan kedepannya hehee.

Sembilan tahun itu bukanlah waktu yang sedikit, saya mencoba-coba untuk me-recall memory, kapan sih saya buat akun wordpress ini. Yah, waktu itu, 9 Maret 2009, dimana pada tahun itu saya tidak melanjutkan kuliah. Saya lulus SMA 2008, kemudian memutuskan untuk bekerja agar punya duit buat kuliah. Di tanggal itu saya sedang bekerja di AndraComp, Temanggung (Toko/Service/Instalasi) komputer dan jaringan dan biasanya ketika sepi dan tidak ada kerjaan, saya habiskan waktu kosong untuk menulis beberapa tulisan di Blog ini.

Ingatan saya itu sepertinya benar! Setelah mencoba ‘tracking’ dan ‘riset’ di beberapa tulisan terlama di Blog ini hehehe.

Blog ini benar-benar gado-gado dan tulisan-tulisan lama di blog ini mencerminkan diri saya di saat state itu. Awal mula adanya blog ini, mayoritas tulisan saya adalah mengenai hardware, review GPU, spec komputer dan sebagainya, di samping itu juga tentang tips-trik mempercantik Blog. Karena pada saat itu saya memang lagi gandrung dengan HTML dan javascript. Itu terbukti dengan seringnya saya datang dan berguru kepada kakak kelas saya, namanya Heru Riadyawan, yang dia punya blog yang keren banget.

Review hardware, tips blogging dan ngeblog, kemudian berubah tema menjadi blog romansa, karena dikala S1 banyak tulisan-tulisan di blog ini tentang cinta (yah mungkin memang fase saya saat itu ya?) hahaha.

Dan pada akhirnya, untuk saat ini mayoritas viewers di Blog ini adalah para pencari beasiswa khususnya ke Korea. Tulisan saya tentang itu tidak pernah sepi setiap hari, di tambah sekarang saya juga punya tulisan tentang seleksi LPDP, jadi tambah rame saja blog ini dikunjungi oleh orang-orang yang tertarik melanjutkan kuliah dengan beasiswa.

Begitulah perjalanan panjang Blog ini, lahir 9 Maret 2018, hari ini tepat usianya 9 tahun. Ada hal yang sangat penting yang ingin saya sampaikan di tulisan ini, yakni manusia itu berproses. Bagi teman-teman yang kepo, pasti akan bingung, blog ini sudah 9 tahun tapi tulisannya sangat sedikit. Ya jawabannya adalah saya jarang nulis, itu bisa saja benar bisa salah. Setelah saya check, ternyata banyak sekali tulisan-tulisan saya yang tadinya terpublished saya jadikan draft lagi. Saya tidak menghapus satupun tulisan lama saya, karena dari situ akan ketahuan proses kedewasaan hidup saya, jadi sayang kalau dihapus. Disisi lain, saya malu kalau tidak disembunyikan tulisan-tulisan tersebut hahah!.

Mau lihat postingan pertama saya di blog ini seperti apa?

Itulah tulisan pertama saya di tanggal 9 Maret 2009, ada dua tulisan yaitu tutorial membuat Blog di WordPress dan tutorial membuat Blog di Blogger/Blogspot. Coba lihat itu screenshootnya Blogger masih primitive gitu hehe. Kemudian alasan yang bikin saya malu adalah tulisannya, itu saya saja tidak paham apalagi orang lain yah?

Nah itulah state manusia, kita tidak bisa menilai manusia karena kita tak tahu kondisi yang sedang dialaminnya, karena kita tidak tahu state dia. Kita semua hidup di dunia ini sedang berlari di lintasan masing-masing, dan lintasannya pun berbeda-beda. Seringkali mungkin kita tertawa melihat tulisan alay di Facebook, eh taunya dia memang masih anak-anak. Lha saya saja mencoba lihat update-an status tahun 2009 di Facebook juga ketawa sendiri. Nah itulah, begitulah manusia, manusia itu berubah dan semuanya butuh proses.

Maka jangan kaget jika di sosial media banyak sekali menemukan tulisan-tulisan yang mungkin lucu, menyedihkan, atau memprihatinkan, karena state manusia itu berbeda beda, dan memang keragaman itu Allah ciptakan agar hidup kita di dunia ini makin seru hehe.

Selain itu, hal yang menurut saya penting adalah latihan menulis. Saya sudah mencoba untuk menulis sejak 9 tahun lalu, walaupun tulisan saya acang-kadut tidak karuan seperti di atas. Tapi sekali lagi, semuanya berproses! Sampai sekarang-pun saya merasa menulis itu benar-benar susah! Entah itu menulis postingan di blog, menulis paper/journal, apalagi menulis buku. Sampai sekarang-pun saya masih berusaha untuk bisa lebih baik dan lebih baik.

Yang pasti suatu saat, kita akan tertawa ketika melihat tulisan-tulisan lama kita, dan disitulah ada nilai kebahagiaan tersendiri. Disamping hal itu merupakan kelucuan tapi kitapun jadi ingat, momen saat kita menulis tulisan tersebut. hehe.

Ayoo menulis!!..

Salam dari Pinggir Kali Brisbane

Rischan Mafrur



=============================

Bagi yg tertarik dengan tulisan saya mengenai

  1. Study di Australia [Silahkan akses ke halaman ini]
  2. Traveling alias jalan2 di Australia termasuk tempat-tempat yg harus dikunjungi [Silahkan akses ke halaman ini]
  3. Vlog tentang Kuliah/Beasiswa di Australia dan di Korea, ttg jalan-jalan kami baik di Australia dan Korea [Silahkan akses ke channel Youtube kami: Alkwangju]

Dua halaman diatas adalah kumpulan tulisan-tulisan saya ttg study dan traveling di Australia. Semoga bermanfaat!



Advertisement

Kids Jaman Now itu Go International

Ini sebenarnya telat posting, tapi saya tetep posting karena menurut saya ini sangat menginspirasi!

Tagline anak #JamanNow akhir-akhir ini cukup populer tapi biasanya disandingkan dengan perilaku anak jaman now yang cenderung ke arah negatif entah itu pacaran dini, mamah papah dini, gila gadget dan sebagainya.

Tapi, Tanggal 25 Bulan lalu saya benar-benar melihat #anak #JamanNow yang benar-benar keren.
Mereka ada 40 orang, diantara mereka ada yang SMP, SMA dan kuliah.

Gilak benar mereka itu!, nama komunitasnya adalah #Angklung#Muhibah , mereka berasal dari #Bandung. Bandung mana suaranya?

Mereka ini sudah keliling #Eropa dua tahun lalu kalau tidak salah dan bulan ini lagi keliling di #Australia. Untuk akomodasi mereka biasanya menghubungi orang-orang Indonesia yang berada di negara yang dituju. Jadi kemarin pas di #Brisbane , 40 anak ini untuk akomodasinya tersebar di rumah-rumah orang #Indonesia di sini.

Benar-benar keren, dulu saya seumuran mereka (SMP) masih mainan kelereng, main ke pasar yang jauh saja dimarahin karena takut ilang, hehe sekarang mereka bahkan sudah keliling #Eropa dan #Australia dan yang lebih membanggakan lagi karena mereka mewakili #Indonesia dengan #Angklungnya.

Ini benar-benar #AnakJamanNow yang kami harapkan sebagai #GenerasiJamanOld.

Berikut ini video penambilan mereka

Semoga semakin banyak #AnakJamanNow seperti mereka, tetap semangat, selalu menginspirasi.

 

Salam dari Pinggir Kali Brisbane

Rischan Mafrur



=============================

Bagi yg tertarik dengan tulisan saya mengenai

  1. Study di Australia [Silahkan akses ke halaman ini]
  2. Traveling alias jalan2 di Australia termasuk tempat-tempat yg harus dikunjungi [Silahkan akses ke halaman ini]
  3. Vlog tentang Kuliah/Beasiswa di Australia dan di Korea, ttg jalan-jalan kami baik di Australia dan Korea [Silahkan akses ke channel Youtube kami: Alkwangju]

Dua halaman diatas adalah kumpulan tulisan-tulisan saya ttg study dan traveling di Australia. Semoga bermanfaat!



Menjemput Sunrise dan Off-road adventure di Bribie Island Australia

Tulisan ini sebenarnya late post, tapi tak apalah, buat kenang-kenangan, dan siapa tau bisa nambah referensi jalan-jalan atau liburan di Brisbane bagi pembaca.

Akhir tahun lalu 2017, seperti halnya di negara lainnya, Australia punya libur panjang. Jadi mulai tanggal 23 Desember sampai nanti pertengahan Januari itu biasanya kampus-kampus masih Kosong, krn memang long Holiday dan mereka sekaliam ambil leave.

Di libur panjang akhir tahun 2017, saya diajak oleh Hawken Garage Community, yg dipimpin oleh Mas Andy (Beliau bekerja sebagai mechanic di sini dan tiap sabtu minggu buka bengkel di rumah). Nah kebetulan saya tinggal serumah dg mas Andy, jadi saya dijaka Off-road ke Bribie Island.

Ini adalah pengalaman Off-road pertama saya, ya walaupun hanya nebeng, alias bukan yang nyetir, ternyata asik juga hehe.

Agendanya waktu itu adalah brangkat pagi dari St Lucia agar bisa dapat sunrise di Bribie Island, kami brangkat dari St Lucia jam set 3 pagi, perkiraan sunrise jam 4:15. Sampailah jam 4 pagi kita di pantai Bribie dan menyaksikan sunrise di sana. Begini penampakannya.

Kalau mau lihat sunrise di Bribie Island versi videonya silahkan bisa dilihat di video berikut ini:

Kami ada 6 mobil semuanya, habis matahari terbit, kami semua melanjutkan keliling pantai, kalau di pantai sih enak karena jalanan cenderung padat karena kena air. Ini contoh jalan di pinggir laut/pantai.

Yang mengerikan itu ketika menuju pantai dan pulang dari pantai karena jalannya debu dan ternyata dalam.

Ada satu mobil dari romongan kami yang selalu tak bisa gerak karena memang kurang tinggi. Yah namanya juga orang Indonesia, tawakalnya tinggi hehe, harusnya memang untuk medan seperti ini ya harus bawa mobil yang memang khusus buat off-road. Begini contoh penampakan jalannya.

Ada beberapa tempat yang asikk dan indah salah satunya adalah danau Mermaid Lagoon, yaitu sebuah danau kecil ditengah gersangnya pantai di Pulau Bribie, silahkan bisa disaksikan di video berikut ini: (Keren deh!!!!)

Tadinya rencana kami brangkat jam setengah 3 pagi dan jam 12 siang sudah pulang, tapi ya tadi karena ada satu mobil yang tidak bisa jalan, dan akhirnya mas Andy dengan Subaru Foresternya harus berkali-kali narik mobil ini, dan medan yang begitu menantang akhirnya kamipun baru sampai rumah sekitar magrib jam setengah tujuh malam.

Kalau mau lihat bagaimana serunya off-road di sini, yuk simak video ini:

Keren kan!!!!..
Selamat menyaksikan yah..
Oke sampai di sini dulu, sampai jumpa di postingan berikutnya..

Salam dari Pinggir Kali Brisbane
Rischan Mafrur



=============================

Bagi yg tertarik dengan tulisan saya mengenai

  1. Study di Australia [Silahkan akses ke halaman ini]
  2. Traveling alias jalan2 di Australia termasuk tempat-tempat yg harus dikunjungi [Silahkan akses ke halaman ini]
  3. Vlog tentang Kuliah/Beasiswa di Australia dan di Korea, ttg jalan-jalan kami baik di Australia dan Korea [Silahkan akses ke channel Youtube kami: Alkwangju]

Dua halaman diatas adalah kumpulan tulisan-tulisan saya ttg study dan traveling di Australia. Semoga bermanfaat!



Hal-hal yang harus diurus sebelum memulai studi PhD di Australia

Setelah sekian lama tidak menulis karena Sibuk (*sitik-sitik bubuk), alhamdulillah saya ada waktu dan mood untuk menulis lagi. Berikut adalah tulisan sebelumnya tentang hal-hal yang perlu di urus setelah sampai di Australia (seperti lapor diri, buat akun bank, beli simcard, beli go card/kartu transportasi, dan sebagainya yang berkaitan dengan kehidupan di Australia, khususnya Brisbane).

Untuk tulisan kali ini, saya ingin menulis mengenai hal-hal apa saja yang terkait dengan studi/kampus yang harus di urus setelah sampai di Australia, dalam hal ini khususnya di The University of Queensland. Tapi saya rasa ini akan sama di kampus manapun (kampus Australia) karena mereka punya standard CommonWealth. Jadi InsyaAllah bagi yang tertarik untuk studi di Australia, ini bisa jadi salah satu referensinya.

Tapi yang perlu diketahui, untuk kasus saya ini adalah studi PhD/S3, jadi bagi yang studi S2/master pasti sedikit berbeda. Baik, begini apa saja dan langkah-langkahnya yang perlu dilakukan untuk mulai studi di UQ.

Model S3 di sini per research quarter (RQ), satu tahun ada 4 research quarter, silahkan bisa dilihat di gambar di bawah ini:

LoA saya tadinya RQ3 tapi karena ada satu lain hal, saya request defer ke RQ4, jadi sesuai dengan tanggal untuk RQ4 itu mulai studinya Oktober, nah maksimal commencement date itu tgl 14 Oktober. Jadi saya bisa datang kapan saja sebelum tanggal 14 Oktober.

Setelah sampai di UQ, saya kontak RHD (Research Higher Degree) admin, dan menyampaikan bahwa saya sudah sampai di UQ, oya.. dari Bandara Brisbane ke UQ ada fasilitas penjemputan gratis juga lho, tapi harus daftar dulu, lumayan lho kalau pakai taksi ongkosnya bisa 80 AUD. Intinya, jangan datang mepet kan, tentu harus ngurus tempat tinggal dan sebagainya kan? buat akun bank, dan keperluan lainnya seperti di tulisan saya sebelumnya.

Setelah kontak dg RHD admin, nanti akan dikirimi email terkait dengan jadwal induksinya kapan, kebetulan oktober 2017 ini, tgl 1 nya hari sabtu, tanggal 2 minggu, tanggal 3 hari libur Queensland. Jadi  induksinya hari selasa tanggal 4 Oktober. Kita nanti ditempatkan di satu ruangan bareng-bareng dengan calon mahasiswa PhD yang lain tapi masih dalam satu school. Di situ diterangkan mengenai banyak hal, dari mulai bagaimana sistem PhD di sini dan sebagainya. Intinya yang diterangkan di induksi itu kurang lebih bisa dibaca di sini (UQ get started)

Semuanya sudah lengkap dari mulai apa saja yang harus dilakukan di minggu pertama, bulan pertama, tahun pertama dan sebagainya. PhD di sini dibagi jadi 3 periode, yang pertama yaitu setelah commencement sampai satu tahun pertama. Di akhir tahun pertama ada “konfirmasi” di sinilah nanti kami di sidang terbuka ada panelisnya, menyampaikan apa saja yang sudah dilakukan selama satu tahun dan apa saja yang mau dilakukan kedepan. Jadi nanti publik juga bisa bertanya, dan nanti akan dinilai apakah layak dinyatakan sebagai PhD candidate apa tidak, kalau tidak lolos gimana? ya ngulang konfirmasinya hehe. Kalau lolos, alhamdulillah, akan resmi jadi PhD candidate. Setelah itu nanti ada “mid-term” yaitu di akhir tahun kedua, sama, sidang lagi, nanti apakah layak untuk lanjut ke step berikutnya apa tidak. Dan yang terakhir nanti di akhir tahun ketiga adalah “thesis review” di sini nanti dibahas thesis PhD nya ini layak untuk di submit apa tidak, setelah thesis review biasanya ada waktu 3 sampai 6 bulan untuk memperbaiki thesisnya, kemudian setelah itu submit thesis ke graduate school. Nanti graduate school akan mengirimkan thesis itu ke reviewer yang mana reviewernya dari kampus TOP lain di dunia atau dari company TOP dunia, misal temen saya kemaren thesisnya di review oleh Prof di Cambridge sama satunya lagi reviewernya adalah engineer di salah satu perusahaan besar di German. Nanti tinggal tunggu saja respon dari reviewer apakah layak apa tidak. Ini yang jadi penentu lulus PhD apa tidak hehe. Kalau perlu revisi ya direvisi, dan semoga besok kedepan saya lancar amiin. Jadi selama ini di UQ tidak ada sidang thesis doktoral terbuka gitu tidak ada, tapi ya tadi ada konfirmasi, mid-term, sama thesis review. Kabarnya nanti akan ada sidang terbuka terakhir gitu, tapi saya belum tahu itu benar apa tidak. Setelah diterangkan panjang lebar seperti di atas ini ketika induksi, kemudian kita diminta untuk mengisi commencement form, yang mana nanti setelah submit berarti resmi jadi mahasiswa UQ.

Wah malah ngelanjur njelasin panjang lebar, oke. Intinya setelah commencement, berarti resmi jadi student di UQ.

  1. Langkah selanjutnya adalah menunggu email, biasanya tidak sampai lebih dari tiga hari kerja. Di email itu nanti ada akun username dan password sementara, untuk student mail (@uq.net.au) dan kalau mahasiswa S3 nanti dapat email staff juga (@uq.edu.au). Setelah dapat student email, nanti login di my-SI-net dan melengkapi data di situ, termasuk data yang WAJIB dilengkapi adalah nomor HP dan alamat di Australia.
  2. Setelah, data di my-SI-net sudah lengkap tinggal datang saja ke building tempat mengurus student card, semua informasi yang di email ke kita itu lengkap, dari mulai pengurusan apa saja termasuk dimana mengurus student card. Tinggal datang aja dan tidak sampai 2 menit kok, wong tinggal duduk, difoto dan langsung jadi student cardnya.
  3. Setelah jadi student cardnya, nah bisa apply concession buat go-cardnya, jadi lumayan kan dapat diskon 50 % untuk naik bus, ferry, kereta dan sebagainya.
  4. Oya jangan lupa OSHC card, kartu asuransi, ini bisa diurus setelah kita dapat alamat permanen di australia, ya alamat rumah, tinggal login aja ke website allianz karena UQ bekerjasama dg perusahaan itu. Udah tinggal login pakai akun student UQ dan password tanggal lahir, nanti password bisa diganti, di website tersebut tinggal lengkapi data, termasuk nomor australia, dan alamat lengkapnya. Kemudian request OSHC card, nanti kartu akan dikirim ke rumah maksimal 5 hari kerja.
  5. Di my-Si-net juga nanti akan terlihat tagihan-tagihan apa saja yang harus dibayar dan log pembayaran apa saja yang sudah dibayar, jadi bagi yang dapat scholarship nanti dilihat saja di lognya, kelihatan sudah bayar belum untuk RQ ini. Nah salah satu yang harus dibayar oleh student adalah biaya Student Services Amenities Fee (SSAF) dan itu tiap RQ harus bayar, nomilanya sekitar 70an AUD. Oya ini bisa di reimburse ke scholarship provider. 

Nah bagian ini nih yang menurut saya luar biasa dan harus di contoh oleh kampus-kampus di Indonesia:

  1. Ketika Induksi nanti kita akan dibagikan formulir OHS (Occupational Health and Service) karena memang safety itu yang paling utama, jadi nanti formulir OHS itu di isi bareng-bareng sama supervisor, termasuk nanti diajak jalan-jalan di lorong building, ngeliatin dimana pemadam api, dan sebagainya. Setelah itu mahasiswa juga wajib mengerjakan tiga modul OHS secara online (soalnya pilihan ganda), dan harus lulus minimal 80 %. Tiga modul itu: General workplace safety, Fire safety, dan Code of Conduct. Oya kalau tidak lulus, bisa diulang sampai tidak ada batasnya yang penting bisa lolos lebih dari atau sama dengan 80%
  2. Selain itu juga ada Workerlist, yang mana juga diisi bareng sama supervisor, jadi kalau yang bekerja nanti ada kaitannya dengan animal, atau dengan manusia, nanti sama supervisor bakal ditanya udah paham belum ethic kerja/penelitian di bidang ini. Kalau saya krn jurusannya Computer jadi ya ndak ribet-ribet amat.
  3. Yang paling keren adalah, Research and integrity module, nanti di my-SInet ada modul yang harus dikerjakan, ada dua modul sih, yang pertama isinya quiz  yang cukup mudah untuk dikerjakan, topiknya tentang plagiarism, bagaiman cara mengutip, apa saja yang termasuk plagiarisme, sanksi apa saja yang akan didapat jika ketahuan menjiplak, apa itu kolaborasi dalam penelitian, apa bedanya kolaborasi dan kolusi, sanksi apa saja yang akan didapat jika melakukan kolusi dalam penelitian bersama. Nah yang pertama ini saya sudah lulus karena cukup mudah. Yang kedua, itu yang versi panjang termasuk disitu materi tentang research ethic and code of conduct yang banyak banget materinya yang harus dibaca. Ketentuannya juga sama minimal 80% baru bisa lulus, dan kalau yang kedua ini sifatnya wajib seperti OHS module yang tiga di atas.
  4. Setelah semuanya selesai, nanti akan dapat email untuk hadir orientasi, biasanya sebulan setelah commencement date, orientasi saya besok insyaAllah tanggal 14 November 2017.
  5. Ini RHD checklist, jadi bisa dilihat apa saja yang harus dilakukan di minggu pertama, bulan pertama, dengan checklistnya

Yang terakhir, biasanya butuh maksimal 1 minggu dari commencement bagi mahasiswa S3/PhD untuk dapat office, yaitu meja kerja beserta seperangkat komputer. Saya baru dapat sekitar minggu ke dua bulan Oktober. Selain itu student card kita juga sudah otomatis bisa buat buka pintu office. Oya modelnya juga tiap school ada share dapur(isinya standard, meja kursi tempat makan, microwave, pembuat copi, kulkas dan sebagainya), ada beberapa ruang share printer (printer room), dan student card kita otomatis diberi akses ke beberapa ruangan yang memang kita punya akses. School saya ITEE, yaitu di building 78, persis di samping UQ lake, jadi saya kalau berdiri liat jendela pemandangannya masyaAllah…  gambar dibawah ini pemandangan dari jendela meja saya.

Mungkin sekian dulu tulisan saya, semoga bisa bermanfaat, bagi yang males baca mau tahu tentang studi di Australia, saya ada nih videonya… silahkan bisa disaksikan



=============================

Bagi yg tertarik dengan tulisan saya mengenai

  1. Study di Australia [Silahkan akses ke halaman ini]
  2. Traveling alias jalan2 di Australia termasuk tempat-tempat yg harus dikunjungi [Silahkan akses ke halaman ini]
  3. Vlog tentang Kuliah/Beasiswa di Australia dan di Korea, ttg jalan-jalan kami baik di Australia dan Korea [Silahkan akses ke channel Youtube kami: Alkwangju]

Dua halaman diatas adalah kumpulan tulisan-tulisan saya ttg study dan traveling di Australia. Semoga bermanfaat!



Hal-hal yang harus dilakukan setelah tiba di Australia

Pada kesempatan kali ini saya akan membagi informasi mengenai hal-hal penting harus segera dilakukan setelah tiba di Australia, dalam hal ini di Brisbane. Tentunya tulisan ini juga berdasarkan kondisi saya yaitu sebagai pelajar, jadi pasti berbeda dengan yang datang ke sini untuk tourism/liburan semata.

Baiklah, berikut ini adalah apa saja yang harus dilakukan setelah tiba di Australia:

  1. Sebagai warga negara Indonesia, dan karena tujuan saya ke Aussie adalah untuk studi dan menetap lama di sini maka yang pertama kali saya lakukan adalah lapor diri. Lapor diri di Australia bisa dilakukan via online terlebih dahulu. Karena saya di Brisbane (QLD) dan itu di bawah wilayah KJRI Sydney (New South Wales, Queensland dan South Australia) maka saya bisa lapor diri di situs http://lapor-diri.org.au/tentanglapordiri.php (sudah tidak berlaku) . UPDATE: untuk saat ini lapor diri online semuanya terpusat di website https://peduliwni.kemlu.go.id/beranda.html . Untuk melakukan cap paspor di KJRI, kita harus datang ke Sydney langsung dan itu tentu boros, jadi yang penting lapor diri dulu via online, nanti kalau ada layanan konsuler di Brisbane kita tinggal datang saja dengan membawa paspor kita. Kenapa sih harus lapor diri? intinya untuk memberitahu kedutaan perihal diri kita sudah tinggal di Aussie sejak kapan dan mau sampai kapan. Jadi andakata ada bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan KJRI bisa tahu kalau di tempat itu ada WNI, seperti itu. Jadi jangan disepelekan.
  2. Beli simcard nomor sini, di Australia ada beberapa provider, ada Vodafone, Telstra, dan Optus. Karena saya kemarin muter-muter di UQnya diajak sama temen saya dan dia pakai Optus, akhirnya dia bilang mau pake optus saja? ya Oke dah. Akhirnya saya beli SIMcard Optus di minimarket di UQ. Harga simcardnya sebenarnya $2 tapi jadi free karena langsung beli voucher $30, untuk harga paket per bulannya bisa dilihat di gambar bawah ini. Oya saya lebih condong memilih prepaid dan saya tidak beli HP baru. (* gambar dibawah ini tidak ada unsur promosinya, hanya contoh saja, buat gambaran harga data di sini) Saya pilih yang $30 per bulan dapat 3 GB data, free call & SMS ke sesama nomor australia. Saya tidak punya paket Internasional call karena sekarang calling juga bisa menggunakan data. Walaupun Ibu saya rumahnya di kampung dan beliau tidak bisa pakai Whatsapp, saya call beliu pakai VoIP. Kalau via prepaid yang pertama dilakukan adalah beli voucher, misal $30 nanti akan dapat nomor voucher, setelah kartu dimasukkan ke HP kemudian langsung buka website optus, disitu tinggal ikuti step saja, minta ngisi identitas, kemudian milih nomor HP (*ada beberapa pilihan tapi tidak ada nomor cantiknya), kemudian isi via voucher dan nanti masukkan nomor voucher, sudah selesai.
Harga Optus Prepaid per bulan
Optus SIM Card Brisbane
  • Setelah punya nomor HP australia, yang harus dilakukan lagi adalah membuat akun Bank. Apapun beasiswanya pasti butuh rekening bank Australia. Di UQ sendiri ada dua bank yaitu CommonWealth bank dan ANZ, dan kebanyakan pada pakai Commbank ya sudah saya pakai Commabank. Tinggal masuk saja bilang mau buat akun bank, baru datang jadi belum ada student card, tapi sudah punya nomor HP, jangan lupa bawa passport, kemudian Letter of Guarantee atau Letter of Scholarship dari provider beasiswanya. Sudah nanti diminta masuk ke ruangan CSnya kemudian ngobrol disitu, dan dibuatin akun banknya. Setelah punya akun bank, bisa dikirmkan ke provider beasiswanya, semoga Living allowancenya bisa segera cair. Amiinn.. hehe. Oya untuk ATMnya disini langsung ada tulisan namanya di kartu ATMnya, dan dikirim ke Rumah via post datang setelah 7 hari kerja.
  • Yang selanjutnya tidak kalah penting adalah membeli Go-Card, jadi di semua negara maju pasti ada transportasi publiknya dan biasanya ada kartunya jadi tidak bayar cash. Kalau di Korea dulu, di Seoul ada T-Money, kalau di Gwangju pakainya Hanpay, kalau di Jabodetabek kan ada Mandiri tapcash atau BNI tapcash, nah di Aussie juga beda-beda. Di Sydney ada Opal, di Pert ada SmartRider, nah kalau di Brisbane namanya Go-card. Harganya $10 untuk kartunya dan bisa beli top-upnya sekalian. Saya beli topup $20 waktu itu. Untuk mahasiswa, setelah dapat student card, nanti bisa mengajukan concession (keringanan), sehingga harga transportasinya adalah setengahnya. Misalnya kemarin saya ke City pakai Ferry dan Bus sekali jalan $2.56 karena belum dapat concession kalau sudah nanti setengahnya. Oya, biayanya juga beda-beda tergantung zona. Jadi ada petanya, kalau sudah beda zona (*makin jauh) tentu biayanya berbeda.

  • Go-Card kartu transportasi di Brisbane
  • Install applikasi-aplikasi yang berguna, UQ navigation app misalnya, krn UQ luas banget jadi install ini biar tidak nyasar. Optus app untuk lihat penggunaan data dan masa aktif serta recharge. Commbank app, disini aplikasi commbanknya bagus banget, light banget (*ya kan saya anak IT punya experience developing aplikasi) jadi bisa membandingkan service dan app commbank dg bank2 di Indonesia, beda jauh. Install aplikasi Translink, untuk jalan-jalan, lihat jadwal bus, harus transit dimana dsb, sebenarnya langsung pakai Google map juga bisa, krn di Google map juga sudah lengkap dengan nomor bisnya dan jalurnya.

  • Jalan-jalan menggunakan Google map di Brisbane

    Mungkin ini saja dulu, untuk apa saja yang harus dilakukan setelah tiba di Australia yang berkaitan dengan studi akan saya tulis di postingan selanjutnya.

    Semoga bermanfaat.. untuk membaca tulisan-tulisan saya lainya terkait dengan studi di Australia bisa dibaca di sini

    Salam dari Brisbane.



    =============================

    Bagi yg tertarik dengan tulisan saya mengenai

    1. Study di Australia [Silahkan akses ke halaman ini]
    2. Traveling alias jalan2 di Australia termasuk tempat-tempat yg harus dikunjungi [Silahkan akses ke halaman ini]
    3. Vlog tentang Kuliah/Beasiswa di Australia dan di Korea, ttg jalan-jalan kami baik di Australia dan Korea [Silahkan akses ke channel Youtube kami: Alkwangju]

    Dua halaman diatas adalah kumpulan tulisan-tulisan saya ttg study dan traveling di Australia. Semoga bermanfaat!



    Brisbane Festival 2017

    Tanggal 30 September di Indonesia adalah tanggal bersejarah dimana pengibaran bendera setengah tiang dilakukan untuk memperingati kejadian G30S/PKI. Beda negara tentu beda adanya. Di Brisbane tanggal 30 September 2017 kemaren termasuk tanggal yang ditunggu banyak orang yaitu karena ada Sunsuper Riverfire. Apa itu Sunsuper Riverfire?

    Di sini sejak tanggal 9 September sampai tgl 30 September 2017 ada Brisbane Festival. Di Brisbane festival 2017 ini banyak sekali eventsnya, bisa lihat schedule event-eventnya di website resminya. Puncak acaranya adalah tanggal 30 September 2017 yaitu Sunsuper Riverfire (peluncuran kembang api) di sepanjang sungai Brisbane di South Bank.

    Inget kembang api saya jadi inget dulu pas S2 di Korea, dulu saya sama teman saya pergi mau lihat kembang api di sana, eh ternyata teman-teman Indonesia juga banyak yang mau lihat. Jadi kita bareng-bareng ke downtown (ke city), terus kita pesan makanan. Ternyata makannya datangnya lama banget, yang pada akhirnya kita semua kelewat untuk lihat kembang api karena nunggu pesanan makanan hehe. Temen saya ini luc, sesampainya di dorm, dia buka laptop terus buka youtube kemudian buka video kembang api. :V  Katanya kan tadi failed mau lihat kembang api jadi sekarang lihat di Youtube.

    Kalau kemaren tanggal 30 September, saya tidak failed untuk melihat Kembang api di acara Brisbane festival.

    Jadi ceritanya begini, saya baru ke Brisbane sini jadi masih belum hafal jalan kemana, ke kota dan sebagainya. Di Brisbane transportasi publik ada 4 macam lah (taksi, bus, kereta, dan citycat). Citycat ini yang menarik karena bagi saya ini baru. Brisbane ditengahnya dibelah sama Brisbane river (Sungai Brisbane) jadi karena adanya sungai ini akhirnya dimanfaatkan untuk transportasi juga.

    Untuk melihat kembang api, saya berangkat jam setengah 5 sore dari rumah, saya jalan kaki ke St Lucia Ferry terminal (Terminal citycat di kampus saya), habis itu naik ferry menuju ke south bank, tidak jauh, tidak ada setengah jam saya sudah sampai (kurang lebih 4 atau 5 stops). Foto di ata ketika saya naik ferry dari UQ ke South bank. Foto dibawah ini kalau mau lihat jalur ferry dari UQ ke South Bank.

    Sesampainya di terminal ferry di south bank eh ternyata dipinggiran sungai di south bank sudah penuh sama lautan manusia yang nunggu kembang api. Mereka pada piknik, pada gelar tiker, dan sebagainya.

    Gambar dibawah ini foto kembang api kemaren yang saya ambil dari Google, harusnya sih saya cari posisi di dekat jembatan ini, tapi sudah tidak kebagian tempat jadi ya sedapatnya.

    Kalau dapat di spot yang bagus ya dapat fotonya mesti bagus, cuman sayang karena penuh ya saya akhirnya cari tempat yang agak luang, bagaimana detilnya?

    Bagi yang penasaran silahkan bisa nikmati vlog saya di bawah ini. (maap vlognya jelek karena masih amatiran heheh)

    Update: Alhamdulillah Brisbane River Fire 2019 saya sudah bisa mengajak keluarga ke Brisbane, jadi bisa menikmati bareng anak dan istri. Silahkan bagi yg mau lihat indahnya river fire di Brisbane bersama family.

    Semoga bermanfaat, salam dari Brisbane.

    Biaya hidup di Australia

    Hallo sahabat semua…

    Di postingan kali ini saya akan membahas mengenai biaya hidup di Australia khususnya di tempat saya tinggal yaitu di Brisbane. Australia mirip dg US, jadi modelnya negara bagian, tiap negara bagian tentu akan berbeda biaya hidupnya. Jadi tulisan ini hanya berlaku untuk teman-teman yang mau tinggal atau berencana kuliah di Brisbane, mungkin juga masih relevan untuk negara bagian Queensland dan bisa nambah  info juga.

    Baiklah, di sini saya juga memandang dari perspektif pelajar bukan pekerja. Tentunya kalau pekerja profesional di Australia pasti cara pandangnya beda karena dapat penghasilan yang lumayan dari sini.

    Oke ayo kita mulai…

    Yang pertama, saya shock ketika ternyata untuk membawa keluarga bayar asuransinya mahal banget. Pengalaman yang sangat berbeda dengan di Korea, saya di Korea untuk biaya asuransi itu kita bayar per semester untuk mahasiswa, dan saya juga sudah sering nanya-nanya teman yang bawa keluarga, intinya di sana asuransi terhitung masih murah banget. Sebenarnya di sini mungkin kalau asuransi itu dibayar tiap bulan jadi tidak terasa tapi sistem di sini adalah ketika mau bawa orang untuk tinggal di sini (family) maka bayar asuransi itu di awal sebagai syarat pembuatan visa. Jadi, saya sudah bayar asuransi untuk 4 tahun kedepan dan dibayar diawal sebagai persyaratan visa. Untuk asuransi (OSHC) pelajar single itu lumayan, tidak begitu mahal yaitu sekitar 3,000 AUD dan itu dicover oleh beasiswa. Bagi yang mau bawa keuarga yang repot, mungkin pembaca bisa membaca tulisan saya sebelumnya tentang berpisah dengan keluarga demi S3. Intinya, saya sudah tanya teman saya yang baru membawa keluarga semester lalu ke Brisbane (ybs bawa istri dan satu anak), itu dibutuhkan dana lebih dari 13,000 AUD, yah siapkan 140 juta rupiah.

    Yang kedua, sistem tempat tinggal di sini. Kalau dulu ketika saya kuliah S2 di Korea, dormitori itu adalah tempat yang paling nyaman untuk tinggal yaitu dekat dengan kampus, harga murah dan terjangkau, dan bisa memilih dormitory yang ada shared kitchen nya, jadi bisa masak. (*note: tidak semua kampus seperti ini). Ketika saya di UQ saya cukup kaget, ketika lihat harga tempat tinggal di sini.

    Kalau dulu di Korea, sistem pembayaran dormitory per semester, saya dulu bayar sekitar  650,000 won (kampus saya di Chonnam National University, di Gwangju, tentu kalau di Seoul beda). Di sini sistemnya adalah per week, dan tagian dibayar per dua minggu. Saya kaget dulu pas tahu gini hehe. Coba teman-teman lihat gambar di atas. Kalau mau di dormitory kampus itu harganya selangit!!! paling mahal diantara yang lain.

    Coba bayangin saja, tinggal di dormitori kampus $500 per week, 1 bulan 2,000 aud atau 21 juta rupiah. Itu baru tinggal belum keperluan yang lain.

    Jadi pilihan yang mungkin masih bisa sesuai kantong adalah kolom ke dua yaitu shared house.

    Mungkin ini perlu saya sampaikan juga, pas di Korea, dormitory saya murah banget itu juga karena satu kamar dua bed, dan isinya dua orang. Jadi ya kalau dari sisi privacy kurang nyaman. Kalau sistem di sini yaitu shared house. Jadi saya sekarang tinggal di Rumah yang cukup dekat dengan kampus (5 menit jalan kaki).

     

    Yaitu di Hawken Drive no 263, ini satu rumah ada tiga kamar. Oya di sini rumah fasilitasnya pasti standard (dapur, kulkas, microwave, mesin cuci, pengering, dsb pasti ada, jangan khawatir). Harga kamar di rumah ini juga beda-beda (180,160, dan 140) dan saya kebagian yang paling murah (kamar paling kecil) yaitu 140 AUD per week. Apakah itu sudah include all bills? Tidak.

    Perbulan saya masih harus bayar internet 20 AUD, dan per tiga bulan bayar listrik dan air (ini fluktuatif). Jadi biaya internet per bulan, listrik dan air per tiga bulan (jadi nanti jumlah tagihannya berapa kemudian dibagi 3- karena tiga orang yg tinggal).

    Menurut saya, saya cukup beruntung dapat tempat di sini karena dekat dengan kampus, yang jelas tidak perlu pakai bis atau transportasi lain untuk ke kampus, ya konsekuensinya mungkin harga jelas lebih mahal, kalau penasaran bisa di check di sini  (semakin deket dengan kampus pasti semakin mahal). Oya di awal juga ada bond nya, jadi saya harus bayar bond di awal sebanyak 4 minggu (560  AUD). -> Jelas bond ini bisa diambil besok pas keluar.

    Besok juga tantangan tersendiri kalau membawa keluarga, karena pasti nyari tempatnya lebih susah dan lebih mahal.

    Yang ke tiga, Untuk keperluan makan, transportasi, dan lain-lain sepertinya tidak begitu kaget, ya standard, dulu pas saya awal kuliah master (karena waktu itu pertama kali ke luar negeri) memang sempat shock, istilahnya price shock. Kalau sekarang sudah tidak, dibawah ini mungkin bisa menjadi gambaran harga-harga kebutuhan di sini.

    Di kafetaria kampus untuk makanan harganya ya lumayan lah, misal Nasi biryani (daging ayam, nasi pakistan) itu $5, kalau mau yang lebih enak ya range $5 ~ $10. Untuk makanan, australia juga tidak punya makahan khas, jadi di sini bisa mencoba makanan dari semua negara, di kantin kampus ada makanan korea, india, pakistan, china, thai, brazil dan sebagainya. Untuk Pulsa, saya pakai prepadi, $30 per bulan, 3 GB data dan unlimited call & SMS ke nomor sesama australia. Untuk telp international saya pakai VoiP.

    Jadi kalau mau dihitung misalnya seperti ini:

    1. Kamar: anggap saja $170pw (include listrik, air dan internet) jadi ($680 per month) * hanya february lho yg punya 28 hari selebihnya pasti lebih.
    2. Makan: sekali makan anggap aja paling murah $5 kali 3 untuk sehari = $15 di kali 30 untuk sebulan = $450 (tentu akan lebih ngirit kalau masak sendiri)
    3. Pulsa = $30 per bulan
    4. Transport = ini tergantung, kemana saja jadi tidak bisa ditentukan.
    5. Lain-lain (jajan cemilan dan sebagainya), juga tergantung masing-masing.

    Oya bagi yang punya anak kecil dan berencana untuk menitipkannya (child care) itu juga lumayan mahal, 1 harinya $95 hehe (* jangan dirupiahin = 1juta) nitipin anak kecil sehari sejuta hehe. makin kecil makin mahal sepertinya

    Jadi total semua tanpa point no 4 dan 5 (misalnya tinggalnya deket kampus dan jarang pergi-pergi, jarang nyemil), tidak masak sendiri, makan diluar nyari yang paling murah, itu total per bulan 1160 ya mungkin digenapkan 1200 AUD per month.

    Jadi segitu lah bisa hidup dengan pas-pasan di sekitar kampus The University of Queensland (UQ), Brisbane.

    Tulisan ini semoga bisa memberikan gambaran teman-teman yang mau studi di sini. Untuk tulisan saya yang lain mengenai studi di Australia bisa dibuka di sini.

    semoga bermanfaat, salam dari Brisbane

     

    Brisbane, 27 September 2017

     

    UPDATE:

    Saat ini saya tinggal bersama keluarga, menyewa satu unit kecil di deket kampus dg harga sewa 270 AUD/week belum termasuk bayar listrik dan gas ya. Kalau mau lihat unitnya seperti apa silahkan saksikan di video berikut ini:

    Tambahan, video belanja saya di supermarket deket rumah, semoga bisa membantu teman2 yg membutuhkan info ini:

    Perjalanan ke Australia

    Di tulisan ini saya akan berbagi pengalaman pertama saya ke Australia yaitu brangkat untuk S3 saya di The University of Queensland.

    Dulu saya memang tidak memilih untuk kuliah di Perth, Sydney, atau Melbourne tapi memilih di Brisbane karena beberapa hal, ya yang pertama jelas dapat Profnya di UQ di Brisbane, selain itu setelah review-review untuk kondisi cuaca di Australia sih memang paling enak di Brisbane yaitu tidak terlalu ekstream. Dulu saya waktu belum pernah melihat salju, wah rasanya pingin sekali lihat salju. Dulu saya brangkat ke Korea untuk S2 saya September 2013 yaitu di sana pas musim gugur (fall), pemandangan yang sangat indah, dan saya berharap cepat-cepat winter agar bisa main dengan salju dan memang terbukti sekarang saya lancar sekali bermain snowboard hehe.

    Kalau mau lihat salju di Korea silahkan bisa menikmati video winter terakhir saya di Korea di bawah ini.

    Tapi ternyata salju itu enak dipandang tapi tidak enak dirasa, itu menurut saya sih. Dinginnya minta ampun, kulit saya pecah pecah, telinga harus ditutup penutup, dan yang jelas malas untuk beraktifitas, maunya di dalam ruangan yang ada pemanasnya, sambil tiduran, streamingan, dan selimutan haha.

    Eh malah ngomongin winter di negeri orang jadinya. Intinya setelah saya baca-baca Brisbane untuk cuaca tidak terlalu ekstream dibanding 4 kota di Australia yang sudah saya sebutkan di atas.

    Kembali ke topik, sebelum berangkat saya sudah siap-siap belanja berbagai keperluan ya seperti pasta gigi, sabun cair, deodoran, shampoo, yang banyak, yang jelas beli Koper baru. Saya terbang menggunakan maskapai Qantas (CGK- Sydney (transit) – BNE (Brisbane)) dan karena visa saya student jadi saya dapat bagasi 40 kg.

    Bagi teman-teman yang mau ke Australia dan untuk pertama kalinya harap untuk memperhatikan barang-barang bawaan. Satu hari sebelum saya berangkat saya mau dimasakin rendang dan kering tempe untuk dibawa di koper, sebelum-sebelumnya saya memang sudah googling juga perihal BARANG-BARANG YANG TIDAK BOLEH DI BAWA KE AUSTRALIA. Rendang masuk ke dalamnya, sebenarnya tak apa sih bawa rendang asal dalam kemasan industri yaitu dalam kaleng dan tidak berbau. Makanan boleh dibawa tapi harus dalam kemasan industri.

    Jadi isi koper (bagasi) saya diantaranya adalah:

    1. Baju keperluan sehari-hari termasuk sprei, selimut, kaos kaki, sajadah, dkk
    2. Peralatan mandi (sabun, shampoo, pasta gigi, sikat gigi) jumlahnya banyak hehe
    3. Deodoran, parfum, minyak rambut dkk (dalam jumlah banyak)
    4. Peralatan makan minum (bawa secukupnya)
    5. Makanan (di sini saya tidak bawah makanan tapi bumbu-bumbu yaitu bumbu instan, saus, kecap, boncabe, sambal trasi) semuanya beli ya (kemasan industri)

    Isi tas saya hanya laptop, makanan kering buat cemilan, dokumen (buat jaga-jaga saya bawah print visa dan dokumen lainnya) sebenarnya tidak perlu karena visa sudah e visa.

    Oya kalau TIKET PESAWAT harus di print ya, jadi jangan sampai lupa, tiket pesawat di print dulu sebelum ke bandara.

    Saya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan rumah saya di Bogor. Tiket saya jam 20:10 terbang. Karena saya takut macet dan tahu sendiri bogor kayak gimana macetnya, saya berangkat dari rumah jam 2 kurang 15 menit ke Pool damri di Botani Sequare, nyampe di pool damri jam 2 dan bis brangkat jam 2:15 kalau tidak salah. Sampai di Bandara CGK jam setengah 5 dan di sana sudah ada daftar pesawat yang mau terbang dan pesawat Qantas yang mau saya naiki sudah membuka layanan check-in. Oya untuk Qantas di CGK yaitu di terminal 2D.

    Saya masuk, scanning koper dan tas, lanjut, dan masalahpun terjadi ketika saya check in bagasi. Ini salah saya, karena saya tidak bertanya dulu ke Qantas. Jadi bagasi saya dapat 40 KG itu dengan ketentuan dua koper bagasi, dan maksimal 1 koper bagasi itu beratnya 32 kg. Pas ditimbang di CGK ternyata beratnya 34 kg, harus bongkar deh koper saya. Ambil 2 kg barang taruh tas dan saya jinjing. Untung saja saya tidak penuhin tas gendong saya. Saya pikir ya pinginnya kan 1 koper saja, jadi tidak repot-repot gitu dan yang jelas saya juga cuman punya koper satu hahhaa.

    Akhirnya selesai juga checkin dan tinggal nunggu, eh ternyata pas saya nunggu, saya ketemu dengan teman S2 saya dulu di Korea, namanya mas Anton, sekarang dia kerja di Jakartapost dan sedang ada tugas ke Melbnourne, pesawatnya sama, sama-sama transit di Sydney.

    Service di Qantas lumayan lah untuk tiket saya yang ekonomi, ya standard, makanan juga standard. Pesawat tepat waktu ketika Boarding jam 19:15 tapi delay 40 menitan pas terbangnya alasannya karena trafik, jadi terbang  jam 9 kurang 15 menit malam padahal jadwalnya jam 20:10.

    Pagi hari waktu Syedney, jam 06:15 di hari berikutnya saya mendarat dengan selamat di Sydney. Di Sydney saya harus ambil bagasi, declare, dan pemeriksaan imigrasi padahal saya di Sydney hanya transit. Alasanya adalah karena penerbangan selanjutnya ke Brisbane pakai penerbangan lokal dan di Brisbane sudah tidak ada pemeriksaan lagi.

    Oya, tadi ketika di pesawat, anda juga diminta ngisi formulir buat declare, formulirnya seperti ini.

    Formulir declare bandara Sydney Australia

    Declare form ini sudah berbeda dari yang saya dapat di Internet waktu googling, dulu nomor 6 itu “any kind of food” jadi semua makanan harus di declare. Kalau sekarang hanya beberapa jenis makanan saja. Saya juga cukup tergelitik dengan nomor 9 yaitu jika anda bawa sepatu kotor habis main bola dan ada sisa tanahnya maka harus di declare hehe.

    Intinya kenapa Aussie begitu ketat persoalan barang bawaan? kabarnya karena di sini kan juga mengembangkan sektor agraria, jadi takutnya orang yang datang bawa bakteri yang bisa membahayakan Australia begitu sih.

    Saya sudah sering dapat informasi kalau pemeriksaan di imigrasi Australia itu ketat sekali, terutama terkait dengan barang bawaan. Untuk pengisian formulir, kalau anda ragu sebaiknya pilih yes dan pilih untuk declare daripada nanti repot belakangan. Jika anda bilang No padahal anda bawa barang itu dan ternyata ketahuan oleh petugas imigrasi maka resikonya adalah denda dan dendanya cukup mahal. Yang jelas petugas bandara di sini juga tidak menerima suap hahah.

    Berikut ini langkah-langkahnya ketika tiba di bandara internasional Sydney.

    1. Tiba di bandara, ikuti petunjuk saja yaitu bagage claim.
    2. Ikuti petunjuk untuk ambil bagasi.
    3. Sebelum ambil bagasi nanti kita antre dulu di imigrasi seperti bandara pada umumnya, antrean ada yang untuk pemegang paspor australia, paspor bukan australia, dan sebagainya. Silahkan ikut antre yang bukan pemegang paspor australia.
    4. Selain paspor saya sudah menyiapkan e-visa yang saya print dan CoE (Confirmation of Enrollment) dan ternyata hanya paspor yang diperlukan. Paspor juga tidak dicap karena visanya sudah e-visa.
    5. Setelah di ijinkan masuk, udah langsung di depan tempat untuk ngambil bagasi, tunggu bagasi kita ketika ada ya tinggal ambil.
    6. Setelah ambil bagasi siapkan declare form yang sudah di isi tadi.
    7. Tunjukkan declare form ke petugas dan nanti kita akan di arahkan untuk ikut jalur berapa, jadi di situ ada banyak jalur, saya declare “medical herbs” karena saya bawa tolak angin. Dan teman saya mas anton declare “medicine” karena dia bawa promag hehe. kita ternyata pisah jalur.
    8. Pas declare ini ternyata…… Ada anjingnya. Jadi kita nanti maju dengan semua barang bawaan kita, yang maju sekitar 5 orang dengan barang masing-masing, kemudian petugas dengan membawa anjing menyuruh anjingnya menciumi semua barang bawaan orang-orang yang baris. Koper, yang saya jinjing, tas gendong saya, semuanya di endus oleh anjing hitam.
    9. Ibu-ibu di depan saya (* orang china), bawa sesuatu yg di jinjing dan anjingnya kelihatan suka banget, di cium-cium terus dan di cakar-cakar, kemudian petugas mengambil tasnya dan memeriksanya ternyata dia bawa makanan basah (entah apa itu) dan langsung di buang oleh petugas.
    10. Untuk barang-barang saya alhamdulillah lancar.
    11. Setelah selesai declare, kemudian lanjut ikuti petunjuk ke domestic flight (penerbangan domestik).

    Ketika check ini bagasi di sini saya dapat masalah lagi. (* oya untuk tiket saya yg Sydney ke Brisbane sudah sekalian di cetak di CGK). Masalahnya adalah di timbangan menunjukkan bagasi saya 33 kg, yang aturannya maksimal 32 kg. Haduh, bongkar lagi deh bagasi saya 😦 Ambil lagi barang 1 kg saya jinjing akhirnya. Selanjutnya tinggal ikuti saja petunjuk dan nanti kita harus naik Bis ke terminal penerbangannya kalau tidak salah terminal 3.

    Sudah deh, tunggu dan terbang ke Brisbane dari Sydney. Sampailah saya di Brisbane jam 10:30 dan yang jemput saya sudah menunggu di tempat pengambilan bagasi. Di Brisbane sudah tidak ada pemeriksaan apa-apa lagi.

    Oya The University of Queensland memfasilitasi penjemputan untuk new internasional student dari bandara ke tempat tujuan dan itu free. Alhamdulillah, lumayan lah karena kalau biaya sendiri bisa sekitar 80 AUD.
    Oke mungkin ini dulu sharing saya, mengenai perjalanan pertama saya ke Australia. Untuk tulisan-tulisan saya yang lain tentang kuliah di australia bisa di akses di sini.

    Brisbane, 24 September 2017



    =============================

    Bagi yg tertarik dengan tulisan saya mengenai

    1. Study di Australia [Silahkan akses ke halaman ini]
    2. Traveling alias jalan2 di Australia termasuk tempat-tempat yg harus dikunjungi [Silahkan akses ke halaman ini]
    3. Vlog tentang Kuliah/Beasiswa di Australia dan di Korea, ttg jalan-jalan kami baik di Australia dan Korea [Silahkan akses ke channel Youtube kami: Alkwangju]

    Dua halaman diatas adalah kumpulan tulisan-tulisan saya ttg study dan traveling di Australia. Semoga bermanfaat!



    Membuat visa pelajar ke Australia

    Ah kayaknya salah judul deh, bukan Membuat ya? kayak membuat roti saja, tapi. “Mengajukan visa pelajar ke Australia” mungkin yg tepat judulnya. Ya sudah lah tak apa.

    Di tulisan ini saya akan share tentang cara membuat visa pelajar ke Australia. Sebenarnya dari dulu saya itu selalu berencana untuk menulis step-step pembuatan visa diantaranya:

    1. Proses pengajuan visa untuk kuliah S2 saya ke Korea Selatan di tahun 2013, tapi belum sampai menulis eh visa yang udah jadi + paspornya digondol maling -> bisa baca di sini 
    2. Tahun 2014 saya ke Guam USA dan harus mengajukan visa ke USA. Sudah menjadi rahasia umum kalau orang Indonesia membuat visa ke USA pasti susah, teman saya pernah mau lomba robot karena nama dia ada kata “Muhammad” visanyapun di reject. Hmm, parah yah, islamphobia banget. Kalau pengalaman saya karena ngajuinnya di Korea yang notabannya adalah negara kawan dg USA. Saya dapat visa USA conference/pariwisata dan multientri, selama 5 tahun. entah sekarang masih bisa apa tidak di president Trump ini, hehe. Saya juga tidak sempat menulisnya karena waktu itu sibuk sekali di lab.
    3. Tahun 2015 saya ke Jepang, karena passpor saya belum e passpor jadi harus ngajuin visa. Ini itungannya gampang dan murah. Oya Visa USA mahal dulu di korea bayar 170,000 won, kalau visa jepang klo tidak salah hanya bayar 40,000 won. Tapi kalau visa jepang ini, ketika visa kita jadi kita harus ambil ke kedutaan besar jepang di Seoul, beda dengan visa USA, ketika jadi visa+paspor kita dikirim via pos ke alamat kita.

    Tapi semua rencana di atas tidak tercapai hehe, jadi tak ada tulisan saya tentang hal itu. Dari semua aplikasi-aplikasi visa yang pernah saya ajukan di atas, di tulisan ini saya ingin berbagi cara pengajuan visa Australia.

    Ternyata,.. waktu itu setelah saya googling dan tanya-tanya, banyak yang menyarankan saya untuk menggunakan agen untuk pengurusan visa ini. Karena kemungkinan besar lebih cepat diapprove. Menurut saya yang recommended sih IDP.

    Bahkan waktu itu saya juga baru tau, IDP juga memfasilitasi apply ke kampus, coba bayangin? gilak kan!! Jadi tinggal kontak saja IDP, minta tolong cariin kampus dan dapetin unconditional LoA, habis itu cari scholarship, kalau dapat, proses visanya minta tolong IDP lagi. Enak bener ya?

    Tapi kalau S3 ya susah cari kampus pakai agen hehe, lha wong kita harus nyari Professor yang cocok, interview dengan Prof dulu, kemudian baru apply. Untuk saya sendiri, saya menggunakan jasa IDP hanya untuk pengajuan Visa.

    Baiklah begini step-stepnya:

    1. Saya email IDP jakarta, namanya mbk Mia. Saya bilang ke beliau kalau saya sudah dapat unconditional LoA dari UQ + scholarship dari LPDP, saya mulai kuliah (research quarter 4/RQ4) 1 Oktober 2017. Minta tolong untuk membantu dalam pengajuan visa.
    2. Nanti oleh IDP akan dikirim dokumen yang harus diisi, diantaranya ada GTE, form 157A, form 956A dan dokumen lainya (dalam hal ini saya mengajukan visa subclass 500 post graduate sector)
    3. Semua dokumen diisi dan ada beberapa dokumen yang harus dikirim atau diserahkan langsung ke Jakarta waktu itu karena dokumen memerlukan tanda tangan asli. Kebetulan waktu itu IDP mengadakan program pre-departure ke Aussie, acaranya di mana ya.. lupa saya tempatnya. Jadi saya hadir di acara itu sembari menyerahkan dokumen yang tidak bisa dikirim via email.
    4. Setelah semua dokumen persyaratan sudah dikirim semua, kemudian nanti IDP akan mengajukan applikasi visa kita. Saat itu IDP mengajukan aplikasi saya tanggal 20 Juni 2017. Setelah aplikasi visa kita diajukan nanti kita akan menerima notifikasi aplikasi visa kita via email.
    5. Setelah ini tinggal bayar deh, bayarnya 550 AUD, karena saya tidak punya kartu kredit dan agar lebih mudah dalam pembayaran ya sudah makanya saya pakai IDP. Saya minta tolong IDP untuk membayarkannya dan saya membayar dalam bentuk rupiah ke IDP Jakarta.
    6. Setelah itu, IDP akan memberikan kita HAP ID (seperti di gambar bawah ini), dan list dokter serta rumah sakit yang kita harus melakukan check up ke sana. Jadi kita tidak bisa checkup di sembarang RS. Australia sudah punya perwakilan dokter panelis di Indonesia terkait dengan medical checkup untuk persyaratan visa ini. 
    7. Setelah itu, tanggal 21 Juni 2017 saya ke RS Premier Jatinegara Jakarta, karena itu RS yg masuk dalam list dan yang paling dekat dengan lokasi saya (Bogor). Pas ke RS tinggal bawa HAP ID dan passpor saja, bilang kalau mau buat visa aussie. Untuk biaya medical check up cukup mahal yaitu 900 ribu rupiah, yang meliputi general checkup, mata, gigi, urin, dan rongten paru-paru. Waktu itu check urin saya harus ngulang dua kali karena saat itu saya sedang berpuasa jadi kurang air. Saya sarankan ketika mau medical checkup tidak dalam kondisi berpuasa dan tidak dalam kondisi kurang air.
    8. Tanggal 22 Juni 2017  saya dapat email dan saya kaget. Ternyata visa saya sudah jadi!!!!. Padahal kalau saya lihat di Border AU rata-rata pengajuan visa untuk postgraduate students itu sekitar 45 hari. Hehe. Alhamdulillah….

    Oya, jangan kaget, dulu saya kaget sih, karena visa di Australia semuanya adalah e-visa, jadi kita tidak perlu membawa paspor kita ke dubes australia di Jakarta kemudian visanya akan ditempel di paspor kita. Itu tidak perlu!!.

    Jadi visanya bentuknya file, dikirim via email hehehe. Pas nanti di border (bandara) mau masuk ke Aussie ya tinggal tunjukin paspor saja, dan sudah tidak ada cap di paspor, jadi jangan berharap di cap hehe.

    Begitulah pengalaman saya dalam pengajuan visa student ke australia, bagi teman-teman yang mau mengajukan visa tidak via agent alias sendiri juga bisa kok, tinggal ke situs border au dan apply visa via online, submit smua berkas persyaratan dan tarraa!!!. Dulu waktu saya di Korea, untuk pengajuan visa USA, saya ajukan sendiri dan form aplikasi pengisian via onlinenya buanyak banget yang harus diisi.

    Oke, sepertinya cukup sampai di sini tulisan untuk hari ini.
    semoga bermanfaat…

    Brisbane, 23 September 2017



    =============================

    Bagi yg tertarik dengan tulisan saya mengenai

    1. Study di Australia [Silahkan akses ke halaman ini]
    2. Traveling alias jalan2 di Australia termasuk tempat-tempat yg harus dikunjungi [Silahkan akses ke halaman ini]
    3. Vlog tentang Kuliah/Beasiswa di Australia dan di Korea, ttg jalan-jalan kami baik di Australia dan Korea [Silahkan akses ke channel Youtube kami: Alkwangju]

    Dua halaman diatas adalah kumpulan tulisan-tulisan saya ttg study dan traveling di Australia. Semoga bermanfaat!